Selasa, 12 April 2011

Mimpi Sayyidah Aminah Ketika Mengandung Rasulullah SAW












Imam Ibnu Katsir meriwayatkan dalam kitabnya, Qishashul Anbiyya, bahwa ketika Aminah mengandung Rasulullah SAW, sama sekali ia tidak merasa kesulitan maupun kepayahan sebagaimana wanita umumnya yang mengandung. Ia juga menyatakan bahwa selama mengandung Rasulullah SAW, dalam mimpinya ia senantiasa didatangi para nabi-nabi terdahulu, dari sejak bulan pertama, yaitu bulan Rajab hingga kelahirannya di bulan Rabiul Awwal.
1. Bulan ke-1 didatangi oleh Nabi Adam AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan menjadi pemimpin agama yang besar.
2. Bulan ke-2 didatangi Nabi Idris AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan mendapat derajat paling tinggi di sisi Allah.
3. Bulan ke-3 didatangi Nabi Nuh AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memeperoleh kemenangan dunia dan akhirat.
4. Bulan ke-4 didatangi Nabi Ibrahim AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memperoleh pangkat dan derajat yang besar di sisi Allah.
5. Bulan ke-5 didatangi Nabi Ismail AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memiliki kehebatan dan mu’jizat yang besar.
6. Bulan ke-6 didatangi Nabi Musa AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memperoleh derajat yang besar di sisi Allah.
7. Bulan ke-7 didatangi Nabi Daud AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memiliki Syafat dan Telaga Kautsar.
8. Bulan ke-8 didatangi Nabi Sulaiman AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan menjadi penutup para nabi dan rasul.
9. Bulan ke-9 didatangi Nabi Isa AS yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan membawa Al Qur’an yang diridhai.
Semua nabi-nabi yang hadir di mimpi Aminah itu sama-sama berpesan kepadanya bahwa jika telah lahir, namai anak itu dengan nama Muhammad yang artinya Terpuji, karena anak itu akan menjadi makhluk yang paling terpuji di dunia dan akhirat. Firasat mengenai penamaan Muhammad itu pun terbesit di hati mertuanya, Abdul Muthalib, sehingga ketika Rasulullah SAW lahir, Abdul Muthalib memberinya nama Muhammad. Ketika masyarakat Makkah bertanya mengapa ia dinamai Muhammad, bukan nama para leluhur-leluhurnya, maka Abdul Muthalib menjawab, “Aku berharap ia akan menjadi orang yang terpuji di dunia dan akhirat.”
Nama Muhammad sendiri kala itu sangatlah asing digunakan oleh bangsa Arab. Diriwayatkan bahwa kala itu, di Jazirah Arab, bahkan di seluruh dunia, hanya ada tiga orang yang menggunakan nama Muhammad, yaitu Muhammad bin Sufyan dari Bani Taim, Muhammad bin Bilal dari Bani Ausyi dan Muhammad bin Hamran dari Bani Al Ja’fi . Orangtua mereka menamai anaknya dengan nama Muhammad karena mereka berharap agar anak-anaknya itu menjadi Nabi Akhir Zaman, sebagaimana yang diberitakan Taurat dan Injil bahwa Nabi Akhir Zaman itu bernama Ahmad atau Muhammad, yang terlahir dari bangsa Arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar